Jakarta, 16 Agustus 2024 – Citi Indonesia memprediksi bahwa Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar akan memangkas suku bunga acuan pada bulan September 2024. Prediksi ini didasarkan pada kondisi ekonomi global dan domestik yang terus berubah serta upaya pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Menurut laporan terbaru dari Citi Indonesia, ada beberapa faktor yang mendasari perkiraan pemotongan suku bunga ini. Pertama, tekanan inflasi di Indonesia yang menunjukkan tanda-tanda mereda setelah mencapai puncaknya di pertengahan tahun ini. Inflasi yang lebih terkendali memberikan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneter guna mendorong aktivitas ekonomi.
Kedua, perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik dan pengetatan kebijakan moneter di negara-negara maju telah meningkatkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Citi Indonesia melihat bahwa BI akan berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan dengan menurunkan suku bunga guna mendorong investasi dan konsumsi domestik.
“Melihat perkembangan inflasi yang terkendali dan adanya kebutuhan untuk mempertahankan daya saing ekonomi di tengah perlambatan global, kami memprediksi bahwa BI akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan dewan gubernur di bulan September,” ujar Ekonom Senior Citi Indonesia, Arief Santoso.
Namun, Arief juga menekankan bahwa keputusan BI akan sangat bergantung pada data ekonomi terbaru, termasuk inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar rupiah. Jika ada perubahan signifikan dalam faktor-faktor tersebut, BI mungkin akan menunda atau menyesuaikan besaran pemotongan suku bunga.
Prediksi ini disambut dengan optimisme oleh pelaku pasar, yang melihat potensi penurunan suku bunga sebagai langkah positif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Saham-saham sektor perbankan dan properti diperkirakan akan mendapatkan manfaat langsung dari kebijakan moneter yang lebih longgar.
Di sisi lain, beberapa ekonom mengingatkan bahwa meskipun penurunan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan, BI juga perlu mempertimbangkan stabilitas keuangan jangka panjang. Mereka menyarankan agar kebijakan moneter tetap berhati-hati dan disesuaikan dengan dinamika ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.
Keputusan resmi dari Bank Indonesia akan sangat dinantikan oleh pelaku pasar dan pemangku kepentingan lainnya, mengingat pentingnya kebijakan suku bunga dalam mempengaruhi arah ekonomi nasional.