Jakarta – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, kembali menegaskan ambisinya untuk membawa Timnas Indonesia masuk dalam jajaran 50 besar peringkat FIFA. Meski menuai dukungan di dalam negeri, media Vietnam menyebut target tersebut sebagai sesuatu yang “mustahil” dicapai dalam waktu dekat, mengingat perbedaan kualitas dan konsistensi performa tim di level internasional.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Erick menyatakan bahwa reformasi besar-besaran di tubuh PSSI dan pembinaan pemain muda menjadi kunci utama dalam mewujudkan target tersebut. Ia optimistis dengan program pengembangan jangka panjang, seperti peningkatan kualitas liga domestik, pembenahan infrastruktur, hingga mendatangkan pelatih-pelatih berpengalaman, Indonesia bisa bersaing di level global.
“Kita punya potensi besar. Namun, untuk mencapai peringkat 50 besar dunia, kita butuh konsistensi dan dukungan semua pihak. Ini bukan hanya soal teknis di lapangan, tetapi juga pembenahan ekosistem sepak bola secara menyeluruh,” ujar Erick.
Namun, media Vietnam, The Thao 247, menganggap target tersebut terlalu ambisius. Dalam artikelnya, mereka menyebut bahwa Indonesia masih jauh dari level permainan tim-tim papan atas Asia, apalagi dunia. Mereka menyoroti fakta bahwa saat ini Timnas Indonesia masih berada di peringkat 147 FIFA (per Oktober 2024), terpaut jauh dari 50 besar yang rata-rata dihuni tim-tim Eropa dan Amerika Selatan dengan tradisi sepak bola yang kuat.
Konsistensi kemenangan di turnamen internasional, terutama melawan tim-tim kuat, adalah tantangan utama yang belum terlihat dari Timnas Indonesia,” tulis The Thao 247.
Meski demikian, Timnas Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kemenangan atas lawan-lawan kuat di turnamen regional dan langkah-langkah berani seperti naturalisasi pemain menjadi bukti bahwa Indonesia mulai serius dalam bersaing di kancah internasional.
Pakar sepak bola nasional, Akmal Marhali, menilai bahwa target yang dicanangkan Erick Thohir sebaiknya dipandang sebagai motivasi jangka panjang. “Kritik dari luar negeri itu wajar. Justru ini jadi cambuk agar kita bisa membuktikan bahwa sepak bola Indonesia sedang menuju arah yang benar. Yang penting, jangan hanya fokus pada peringkat, tapi juga bagaimana memperkuat pondasi sepak bola nasional,” ujarnya.
Saat ini, Timnas Indonesia bersiap menghadapi beberapa pertandingan internasional yang dianggap sebagai ujian penting. Dengan hasil yang baik, tidak menutup kemungkinan peringkat FIFA Indonesia perlahan naik. Apakah target 50 besar dunia bisa terwujud? Waktu yang akan menjawab.