Kekalahan KontroversBandar Lampung, 15 September 2024 — Dunia olahraga Indonesia dihebohkan dengan kekalahan kontroversial yang dialami petinju asal Lampung, Riko Santoso, di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Pertandingan yang berlangsung di GOR Delta Sidoarjo pada Sabtu malam itu memicu protes dari banyak pihak, terutama di media sosial, yang menyebut hasil pertandingan tersebut tidak adil. Riko kalah tipis dalam penilaian juri, dan keputusan tersebut langsung menjadi viral di dunia maya.
Pertarungan kelas ringan antara Riko dan petinju tuan rumah, Joko Suryanto, berlangsung sengit sejak ronde pertama. Riko, yang tampil agresif dan mampu mendaratkan beberapa pukulan telak, dianggap unggul oleh para pengamat. Namun, di akhir ronde keempat, juri memutuskan kemenangan poin untuk Joko. Hasil ini membuat Riko dan timnya kecewa, karena mereka merasa Riko tampil lebih dominan sepanjang pertandingan.
Keputusan juri pun memancing reaksi keras dari para penggemar olahraga tinju. Tagar #JusticeForRiko segera trending di media sosial, di mana ribuan netizen menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan tersebut. Beberapa di antaranya menyatakan bahwa ada unsur keberpihakan dalam penilaian, mengingat Joko merupakan petinju asal Jawa Timur, provinsi tempat berlangsungnya PON 2024.
“Saya merasa sudah memberikan yang terbaik dan menguasai pertandingan, tetapi hasil ini sangat mengecewakan,” ujar Riko dalam konferensi pers setelah pertandingan. “Saya menghormati keputusan juri, tapi saya berharap ke depannya penilaian dalam olahraga ini bisa lebih adil.”
Tak hanya netizen, beberapa atlet dan pengamat tinju nasional turut memberikan dukungan moral kepada Riko. Mereka menyayangkan adanya keputusan yang dinilai kontroversial dan mendesak adanya evaluasi terhadap sistem penjurian dalam ajang sekelas PON. Salah satu mantan petinju nasional, Ahmad Subagyo, mengatakan bahwa ketidakpuasan publik ini harus menjadi perhatian serius bagi panitia penyelenggara.
“Ini bukan sekadar masalah menang atau kalah, tapi soal sportivitas dan keadilan dalam olahraga. Jika kepercayaan publik terhadap sistem penilaian runtuh, dampaknya bisa sangat buruk bagi perkembangan tinju di Indonesia,” jelas Subagyo.
Sementara itu, pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini. Namun, mereka memastikan bahwa segala keluhan dan keberatan dari tim yang merasa dirugikan akan ditampung dan dibahas lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, dukungan kepada Riko terus mengalir di berbagai platform media sosial. Banyak pihak berharap adanya langkah konkrit dari panitia untuk memperbaiki sistem penilaian, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
PON 2024, yang seharusnya menjadi ajang persahabatan dan unjuk kebolehan para atlet terbaik Indonesia, kini diwarnai kontroversi yang mencoreng semangat sportivitas.ial Petinju Lampung di PON 2024 Menjadi Viral, Netizen Beri Dukungan