Masjid Nurul Ashir Yogyakarta Gaet Jamaah Bantu Petani Rugi dengan Jasa Titip Susu dan Sayur, Mendadak Viral

Spread the love

Yogyakarta – Masjid Nurul Ashir di Yogyakarta menjadi sorotan publik dan viral di media sosial setelah meluncurkan inisiatif “Jastip Susu dan Sayur” untuk membantu petani lokal yang mengalami kerugian. Program unik ini mengajak para jamaah dan masyarakat untuk membeli hasil panen petani berupa susu segar dan sayuran. Inisiatif yang digagas oleh takmir masjid ini tidak hanya membantu para petani, tapi juga meningkatkan rasa peduli dan solidaritas sosial di kalangan jamaah.

Gagasan ini bermula ketika pihak takmir masjid mengetahui banyak petani di sekitar Yogyakarta yang mengalami kesulitan menjual hasil panen mereka dengan harga yang layak, terutama di tengah penurunan harga sayuran dan produk susu akibat tingginya pasokan namun rendahnya permintaan. Melalui program jastip (jasa titip) ini, jamaah dan masyarakat dapat menitipkan pembelian susu dan sayuran melalui masjid, yang kemudian dikelola oleh tim masjid untuk disalurkan langsung kepada petani.

“Sebagai masjid, kami ingin lebih dari sekadar tempat beribadah. Kami ingin berperan aktif dalam membantu masyarakat, termasuk para petani yang sedang kesulitan. Lewat jastip ini, kami mengajak jamaah untuk ikut membantu sekaligus mengonsumsi produk sehat dari petani lokal,” ujar Hadi Sutanto, salah satu pengurus Masjid Nurul Ashir.

Tak hanya mendapat respons positif dari jamaah, program ini juga menarik perhatian masyarakat luas di luar kota yang memberikan dukungan dengan membeli produk petani melalui jastip ini. Berbagai unggahan dan video dari jamaah yang menceritakan pengalaman mereka turut membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk lokal.

Salah satu jamaah, Budi Santoso, mengaku antusias dengan program ini. “Biasanya kita dengar tentang jastip untuk barang-barang dari luar kota, tapi ini pertama kali saya dengar jastip untuk susu dan sayuran dari petani sekitar. Membantu petani sambil memenuhi kebutuhan keluarga, rasanya menyenangkan dan bermakna,” ungkapnya.

Program ini berhasil menggaet lebih banyak jamaah untuk ikut terlibat dan menjadi pelanggan setia susu dan sayuran lokal. Bahkan, beberapa warganet berharap agar masjid lain di berbagai kota mengadopsi program serupa untuk memberdayakan petani-petani di daerah masing-masing.

Kini, Masjid Nurul Ashir bukan hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat solidaritas dan gerakan sosial yang nyata, di mana jamaah dan masyarakat dapat turut merasakan manfaatnya. Dengan keberhasilan program ini, Masjid Nurul Ashir telah membuktikan bahwa tempat ibadah bisa menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mempererat jalinan kebersamaan di antara sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *