Surabaya, 3 Juli 2024 – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengungkapkan kekhawatiran terkait perpecahan yang terjadi di kalangan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PKB, M. Hasanuddin Wahid, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPW PKB Jawa Timur.
Hasanuddin menyatakan bahwa perpecahan ini bisa berdampak signifikan terhadap soliditas dukungan Muslimat NU, yang selama ini dikenal sebagai salah satu basis pemilih kuat di Jawa Timur. “Kami melihat adanya perbedaan pandangan yang cukup tajam di kalangan Muslimat NU terkait calon yang akan diusung dalam Pilkada kali ini,” ujar Hasanuddin.
Menurutnya, beberapa kelompok di dalam Muslimat NU memiliki pandangan berbeda mengenai calon yang dianggap paling tepat untuk memimpin Jawa Timur ke depan. “Ada yang mendukung calon dari PKB, tetapi ada juga yang condong ke calon lain yang bukan dari partai kami,” tambahnya.
PKB sendiri saat ini tengah mempersiapkan strategi untuk merangkul kembali seluruh elemen Muslimat NU agar bisa bersatu dalam mendukung calon yang diusung oleh partai. Hasanuddin menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan di antara anggota Muslimat NU untuk memenangkan Pilkada dan memastikan keberlanjutan program-program pro-rakyat yang telah dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya.
Di sisi lain, Ketua Muslimat NU Jawa Timur, Hj. Masruroh, mengakui adanya perbedaan pendapat di antara anggotanya, namun ia optimistis bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu kebersamaan dan kerja sama yang selama ini telah terjalin. “Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetap solid dan menjaga ukhuwah di tengah perbedaan,” jelas Masruroh.
Pilkada Jawa Timur yang akan digelar akhir tahun ini menjadi salah satu ajang politik yang sangat diperhatikan oleh berbagai kalangan. Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, memiliki pengaruh besar dalam peta politik nasional. Oleh karena itu, dukungan dari organisasi seperti Muslimat NU sangat krusial bagi setiap calon yang bertarung dalam pemilihan tersebut.
PKB berharap dengan adanya komunikasi yang intensif dan pendekatan yang lebih persuasif, perpecahan di kalangan Muslimat NU dapat diminimalisir dan mereka bisa kembali bersatu untuk mendukung calon yang diusung oleh PKB. “Kami akan terus berupaya merangkul semua pihak dan menyatukan visi untuk kemajuan Jawa Timur,” pungkas Hasanuddin.