Tanda-Tanda dan Gejala Gonore pada Wanita: Bisa Menyebabkan Keputihan Lebih Banyak

Spread the love

Jakarta, 3 Juli 2024 – Gonore adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk alat kelamin, rektum, dan tenggorokan. Pada wanita, gonore sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi. Salah satu gejala yang bisa muncul adalah keputihan yang lebih banyak. Berikut adalah tanda-tanda dan gejala gonore pada wanita yang perlu diwaspadai.

  1. Keputihan yang Berlebihan
    Salah satu gejala gonore pada wanita adalah peningkatan jumlah keputihan. Keputihan akibat gonore biasanya berwarna kuning atau hijau, dan bisa disertai bau yang tidak sedap. Keputihan yang abnormal ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengiritasi dinding vagina dan leher rahim.
  2. Merasakan nyeri dan sesasi terbakar saat buang air kecil
    Infeksi gonore dapat menyebabkan rasa nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil. Ini terjadi karena bakteri menginfeksi uretra, saluran yang mengeluarkan urine dari kandung kemih.
  3. Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi
    Wanita yang terinfeksi gonore mungkin mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi, termasuk perdarahan setelah berhubungan seksual. Perdarahan ini bisa terjadi akibat iritasi dan peradangan pada leher rahim.
  4. Nyeri Perut Bagian Bawah
    Nyeri di perut bagian bawah atau panggul adalah gejala lain dari gonore. Nyeri ini disebabkan oleh penyebaran infeksi ke saluran reproduksi bagian atas, termasuk rahim, saluran tuba, dan ovarium.
  5. Nyeri saat Berhubungan Seksual
    Wanita dengan gonore mungkin merasakan nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia). Ini disebabkan oleh peradangan dan iritasi pada vagina dan leher rahim.
  6. Kemerahan dan Pembengkakan pada Genitalia
    Gonore dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada vulva dan vagina. Gejala ini sering disertai rasa gatal atau iritasi.
  7. Gejala Sistemik
    Pada beberapa kasus, gonore bisa menyebabkan gejala sistemik seperti demam, menggigil, dan kelelahan. Ini menunjukkan bahwa infeksi mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Pentingnya Diagnosis dan Pengobatan Dini
Mendeteksi dan mengobati gonore sedini mungkin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah, seperti penyakit radang panggul (PID), infertilitas, dan peningkatan risiko infeksi HIV. Wanita hamil dengan gonore juga berisiko menularkan infeksi kepada bayi mereka selama persalinan, yang bisa menyebabkan infeksi mata yang serius pada bayi.

Cara Mengatasi dan Mencegah Gonore
Pemeriksaan Rutin: Melakukan pemeriksaan rutin untuk IMS, terutama jika memiliki beberapa pasangan seksual atau berhubungan seksual tanpa kondom.

Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom secara konsisten dan benar selama hubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan gonore.

Pengobatan Segera: Jika terdiagnosis gonore, penting untuk segera memulai pengobatan dengan antibiotik sesuai resep dokter. Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati untuk mencegah penyebaran infeksi.

Hindari Hubungan Seksual Selama Pengobatan: Hindari berhubungan seksual hingga pengobatan selesai dan dokter menyatakan infeksi telah sembuh sepenuhnya.

Kesimpulan
Gonore adalah infeksi menular seksual yang sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, terutama pada wanita. Namun, gejala seperti keputihan yang berlebihan, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri perut bagian bawah bisa menjadi tanda adanya infeksi. Pemeriksaan rutin dan praktik hubungan seksual yang aman adalah langkah kunci dalam mencegah gonore dan infeksi menular seksual lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *