Jakarta, 24 September 2024 – Beberapa kejadian viral belakangan ini menjadi sorotan publik setelah sejumlah pelanggan melaporkan pengalaman tak terduga saat makan mi instan di berbagai tempat makan yang berujung pada tagihan (bon) yang terbilang “boncos” atau tidak masuk akal. Insiden ini memicu perdebatan luas di media sosial, dengan banyak netizen yang merasa heran dan kaget melihat harga mi instan yang melonjak drastis di beberapa restoran dan kafe.
Salah satu kasus yang paling banyak dibicarakan adalah pengalaman seorang netizen yang membagikan kisahnya di platform media sosial X (dahulu Twitter). Dalam unggahannya, ia mengungkapkan bahwa dirinya dikenakan tagihan sebesar Rp50 ribu hanya untuk satu porsi mi instan dan sebotol air mineral di sebuah kafe di Bali. Padahal, harga mi instan di pasaran biasanya hanya sekitar Rp3 ribu hingga Rp5 ribu per bungkus.
Padahal cuma diseduh biasa tanpa topping apa-apa. Ini benar-benar bikin boncos!” tulisnya dengan menyertakan foto bon tagihan dari kafe tersebut. Unggahannya dengan cepat menjadi viral, dibagikan ribuan kali, dan mendapatkan ribuan komentar dari warganet.
Tak hanya di Bali, kejadian serupa juga dilaporkan terjadi di beberapa kota besar lainnya seperti Jakarta dan Bandung. Seorang pengguna Instagram bahkan membagikan kisahnya saat makan mi instan di sebuah restoran di Jakarta yang menawarkan konsep “mi nostalgia.” Meski terkesan sederhana, harga yang dibayar jauh lebih mahal daripada ekspektasi. Dalam kisahnya, ia membayar Rp70 ribu untuk satu mangkuk mi instan dengan tambahan telur dan sosis.
Eh, ternyata harga nostalgia bikin kaget,” tulisnya disertai emotikon tertawa.
Fenomena harga mi instan yang tidak wajar ini memicu diskusi luas tentang penetapan harga di restoran dan kafe, terutama yang menyajikan menu makanan sederhana seperti mi instan. Banyak netizen merasa bahwa meskipun tempat makan memiliki kebebasan untuk menetapkan harga, beberapa tempat dianggap telah mengambil keuntungan terlalu besar dari makanan yang seharusnya murah.
Di sisi lain, beberapa pemilik tempat makan memberikan klarifikasi bahwa harga yang mereka tetapkan bukan hanya untuk mi instan itu sendiri, melainkan juga untuk layanan, suasana tempat, dan lokasi strategis. Seorang pemilik kafe di Jakarta yang viral karena insiden serupa menjelaskan, “Harga tersebut mencakup banyak hal, bukan hanya bahan baku. Kami memberikan pengalaman makan di tempat dengan konsep yang unik dan lokasi premium.”
Meski demikian, perdebatan tentang wajar atau tidaknya harga mi instan di restoran terus berlanjut di kalangan netizen. Beberapa di antaranya berpendapat bahwa pelanggan seharusnya mengecek daftar harga terlebih dahulu sebelum memesan, sementara yang lain merasa bahwa tempat makan sebaiknya lebih transparan dan wajar dalam menetapkan harga, terutama untuk menu yang umum seperti mi instan.
Hingga kini, fenomena “mi instan boncos” ini masih menjadi bahan perbincangan hangat di dunia maya. Banyak netizen yang kemudian berbagi pengalaman serupa, bahkan beberapa di antaranya menyarankan untuk selalu berhati-hati dan lebih cermat dalam memilih tempat makan agar tidak mengalami nasib “boncos” yang sama.