Jakarta, 25 November 2024 – Pernahkah Anda merasa bahwa secangkir kopi atau teh terasa berbeda hanya karena cangkir yang Anda gunakan? Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bentuk dan desain cangkir, terutama yang terinspirasi oleh seni Jepang, seperti cangkir koi, dapat memengaruhi pengalaman rasa minuman yang disajikan. Fenomena ini menyarankan bahwa tidak hanya rasa bahan minuman itu sendiri yang memengaruhi, tetapi juga faktor eksternal seperti bentuk wadah yang digunakan untuk menikmatinya.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Gastronomi Indonesia (UGI) menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran cangkir berperan dalam memperkaya atau mengubah persepsi rasa, bahkan dalam hal minuman yang sudah dikenal luas seperti kopi dan teh. Peneliti menemukan bahwa cangkir dengan desain tertentu, seperti motif koi yang populer dalam budaya Jepang, bisa memengaruhi bagaimana seseorang merasakan aroma dan cita rasa minuman tersebut.
Cangkir Koi: Simbol Keseimbangan dan Ketenangan
Cangkir koi, yang menggambarkan ikan koi yang sedang berenang di dalam kolam, tidak hanya memikat mata dengan desain yang indah, tetapi juga memiliki filosofi mendalam dalam budaya Jepang. Koi dianggap simbol ketahanan, kesabaran, dan keberuntungan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa lebih dari sekadar simbolisme, bentuk dan estetika cangkir koi berperan dalam menciptakan pengalaman minum yang lebih kaya.
Profesor Hanafi Suryanto, kepala laboratorium sensory dan psikologi gastronomi UGI, menjelaskan bahwa cangkir dengan desain seperti koi memiliki struktur yang dapat memengaruhi suhu minuman dan interaksi antara permukaan cangkir dengan cairan di dalamnya. “Secara psikologis, melihat gambar koi yang tenang bisa menciptakan rasa relaksasi, yang pada gilirannya dapat memperhalus pengalaman rasa. Sementara, bentuk cangkir yang lebih lebar atau sempit juga bisa memengaruhi konsentrasi aroma yang tercium saat minum,” kata Hanafi.
Pengaruh Bentuk Cangkir Terhadap Pengalaman Rasa
Penelitian ini mengungkapkan bahwa cangkir dengan bentuk lebih ramping atau melengkung, seperti cangkir tradisional Jepang, memungkinkan penyerapan aroma yang lebih maksimal. Hal ini meningkatkan persepsi rasa pada kopi atau teh, memberi pengalaman yang lebih intens saat menyeruput. Sebaliknya, cangkir dengan bibir lebih lebar cenderung membuat cairan mengalir lebih cepat ke lidah, menciptakan rasa yang lebih ringan atau lebih cepat hilang.
Selain itu, warna dan tekstur permukaan cangkir juga memiliki peran penting. Cangkir dengan warna gelap, misalnya, bisa membuat minuman terasa lebih kuat dan kaya rasa karena kontras yang tercipta antara minuman dan wadahnya. Sementara cangkir dengan warna cerah atau transparan, sering kali memberi kesan rasa yang lebih ringan dan menyegarkan.
Kopi dan Teh: Keberagaman Sensori dalam Setiap Seruput
Studi ini juga mengeksplorasi bagaimana cangkir yang berbeda dapat memengaruhi rasa minuman yang berbeda pula. Kopi, yang kaya akan rasa pahit dan asam, mungkin terasa lebih lembut saat disajikan dalam cangkir koi dengan desain lembut dan mulus, sedangkan teh hijau, yang dikenal dengan rasa ringan dan segar, mungkin lebih baik disajikan dalam cangkir yang lebih kecil dan ramping untuk mempertajam aromanya.
“Ketika kita menikmati secangkir teh atau kopi, kita tidak hanya menikmati rasanya, tetapi juga pengalaman keseluruhan yang tercipta dari bagaimana kita menyentuh cangkir, bagaimana aroma masuk ke hidung kita, dan bahkan bagaimana cangkir itu terasa saat digenggam,” ujar Dr. Rina Purnama, pakar psikologi rasa yang turut terlibat dalam penelitian tersebut.
Seni Minum yang Lebih dari Sekadar Wadah
Fenomena ini mengingatkan kita bahwa dalam budaya kuliner, banyak faktor yang bekerja bersama untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Dalam hal ini, cangkir koi bukan hanya sekadar alat untuk menyajikan minuman, tetapi juga bagian dari seni menikmati cita rasa. Di negara-negara seperti Jepang, cangkir bukan hanya dipandang sebagai benda fungsional, tetapi juga sebagai ekspresi seni yang mampu mempengaruhi pengalaman sensori secara keseluruhan.
Namun, meskipun bentuk dan desain cangkir terbukti memengaruhi rasa, para ahli tetap menekankan bahwa kualitas bahan minuman itu sendiri tetap menjadi faktor utama. Cangkir hanya berfungsi untuk memperkaya pengalaman tersebut, bukan menggantikan kualitas minuman itu sendiri.
Menyelami Keunikan dalam Setiap Seruputan
Di tengah pesatnya tren minuman spesialti seperti kopi artisanal dan teh organik, cangkir koi memberikan dimensi baru dalam pengalaman minum. Bagi para pecinta kopi dan teh, memilih cangkir yang tepat—terutama yang mengusung desain penuh makna dan filosofi—dapat menjadi cara untuk menghayati lebih dalam lagi keunikan setiap seruputan.
Sebagai kesimpulan, meskipun banyak yang berfokus pada rasa minuman itu sendiri, tak ada salahnya untuk melibatkan elemen-elemen lain seperti desain cangkir untuk memperkaya pengalaman menikmati teh atau kopi. Di dunia yang semakin mengedepankan estetika dan pengalaman multisensori, cangkir koi mungkin menjadi simbol dari sebuah perjalanan rasa yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mata dan pikiran.
Kesimpulan:
Ternyata, beda bentuk cangkir bisa mempengaruhi citra rasa minuman. Cangkir koi dengan desainnya yang elegan dan filosofi mendalam tidak hanya memperindah penyajian, tetapi juga menambah keasyikan dalam menikmati secangkir teh atau kopi. Sebuah bukti bahwa pengalaman kuliner bukan hanya soal rasa, tetapi juga estetika yang membangkitkan kenangan dan perasaan.